Mitos Populer Pada Pernikahan di Indonesia
Mitos Populer Pada Pernikahan di Indonesia
By Rani Yustita
Bisa dibilang, Indonesia merupakan negerinya mitos. Dari Sabang sampai Merauke, banyak sekali mitos-mitos yang beredar dimasyarakat.
Uniquecardwedding.co.id – Mulai dari urusan kehidupan sehari-hari seperti makan, minum, cara berjalan, cara tidur, adab berpakaian hingga kemasalah yang lebih detail seperti acara pernikahan dan kehidupan berumah tangga.
Mitos-mitos ini masih terus ada dikarenakan masyarakat Indonesia yang masih kental dengan nilai-nilai adat dan tradisi. Menariknya, hingga sekarang pun masih banyak mitos-mitos yang dipercaya dengan penuh kebenaran.
Dalam urusan pernikahan misalnya, ada beberapa mitos yang populer dan berkembang sejak jaman dahulu kala. Apa sajakah mitos tersebut? Silahkan lihat tulisan dibawah ini yah!
Baca Juga Artikel Lainnya :
Tanggal Pernikahan
Menentukan tanggal pernikahan yang tepat merupakan suatu keharusan bagi calon pasangan yang berasal dari keluarga dengan tradisi kuat.
Untuk menentukan tanggal pernikahan, tidak jarang kakek nenek hingga uyut pun turun tangan menentukan tanggal pernikahan.
Para tetua ini akan memberikan petuah-petuah tentang kapan saja waktu yang baik untuk menikah melalui bermacam macam metode, seperti membuka kalender Jawa (primbon), melihat dari garis keturunan keluarga, hingga kebiasaan dan tradisi keluarga yang sudah dijalankan secara turun-temurun.
Untuk anda yang ingin acara pernikahannya modern, mungkin akan sulit terlaksana jika para orang-orang tua mulai turun tangan dalam menentukan tanggal pernikahan.
Hari Pernikahan
Sama dengan tanggal pernikahan, hari pernikahan pun memiliki mitosnya sendiri. Para orang-orang tua yang masih teguh tradisi pasti akan mempertimbangkan hari seseorang menikah, karena dipercaya ada hari-hari yang terlarang atau buruk untuk dijalankannya suatu acara pernikahan.
Contoh arti hari ini misalnya, Hari Senin berarti kesehatan pasangan akan selalu terjaga, hari Selasa berarti rezeki akan terus lancar, hari Jumat berarti akan selalu kehilangan sesuatu dalam pernikahannya, atau hari Sabtu yang berarti tidak beruntung. Membingungkan bukan?
Warna Pernikahan
Warna dari tema acara pernikahan pun mempunyai mitos tersendiri. Pada beberapa budaya, ada warna yang dilarang untuk dipakai dalam sebuah acara pernikahan, dan ada warna yang sangat dianjurkan.
Warna bagi orang-orang yang masih memegang teguh sebuah tradisi, memiliki arti tersendiri.
Putih berarti anda memilih pasangan yang suci, hijau berarti pernikahan tidak akan bertahan lama, merah berarti pernikahan akan berdarah darah, kuning tanda malu, warna abu menandakan anda akan tinggal di tempat yang sangat jauh, dan banyak warna-warna lainnya yang juga memiliki artinya sendiri.
Mungkin terdengar konyol bagi anda yang memiliki pemikiran modern, namun inilah tdarisi yang terus dijaga oleh kebanyakan masyarakat Indonesia.
Barang-Barang Pernikahan
Barang-barang yang digunakan dalam acara pernikahan, baik sebelum ataupun sesudah dilaksanakannya suatu acara pernikahan. Seperti contohnya tentang mutiara.
Ada sebagian mitos yang mengatakan bahwa jika memakai kalung atau gelang atau apapun yang bermutiara akan beruntung dalam menjalankan pernikahannya.
Mutiara ini diibaratkan sebagai air mata sang pengantin wanita yang tidak akan pernah pecah selama hidup berumah tangga. Adalagi tentang inai yang juga dipakai oleh pengantin wanita.
Jika pada saat dipakaikan inai berwarna cerah dan terang, maka tandanya pengantin tersebut masih perawan tulen. Namun jika ternyata inai tersebut menjadi kusam dan gelap, tandanya sang pengantin wanita sudah tidak perawan lagi.
Cara Pesan Kartu Undangan Online > Form Order
Yah, membahas mitos memang tidak akan habisnya. Tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun ini akan sulit untuk dihilangkan. Percaya atau tidak itu terserah anda, namun jangan sampai pernikahan anda menjadi sulit hanya karena memikirkan mitos ini yah!
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon